Kamis, 24 Februari 2011

TERAPI DO'A


Salah satu tindakan keagamaan yang penting adalah berdo’a, yakni memanjatkan permohonan kepada Allah supaya memperoleh sesuatu kehendak yang diridhoi. Dari masa kemasa pengaruh doa tersebut terus menerus mendapat perhatian penting. Diantaranya oleh A. Carrel pemenang nobel tahun 1912 untuk ilmu kedokteran, karena penemuannya di lapangan ilmu bedah. Bila doa itu dibiasakan dan betul-betul  bersungguh-sungguh, maka pengaruhnya akan sangat jelas, ia merupakan perubahan kejiwaan dan perubahan somatic. Ketentraman yang ditimbulkan oleh doa itu merupakan pertolongan yang besar  pada pengobatan.

WHO telah menyempurnakan batasan sehat dengan menambahkan satu elemen spiritual (agama) sehingga sekarang ini yang dimaksud dengan sehat adalah tidak hanya sehat dalam arti fisik, psikologi dan social tetapi juga sehat dalam arti spiritual agama sehingga dimensi sehat menajadi Biopsiokospiritual.
Doa merupakan salah satu sarana ibadah dan mengingat Allah, bahkan iapun merupakan otak dari semua ibadah yang ada. Diriwayadkan oleh Tirmidzi dan Abu Dawud dari Nu’man bin Basyir bahwa Rasulullah bersabda,”Doa itu ibadah.”Beliau pun mengucapkan ayat 60 surah Mu’min,

“Dan Tuhanmu berfirman,”berdoalah kepada Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.”

Sesungguhnya dalam doa ada kelapangan hati dan penawar bagi segala keraguan, keresahan, dan bencana. Karena, sesungguhnya seseorang yang berdoa dan berharap agar Allah mengabulkan doanya itu dengan berpegang teguh pada ayat 186 surah al-Baqarah, “Dan apabila hambku bertanya kepadaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bawasanya Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendakalah mereka memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka berada selalu dalam kebenaran.”
Tahapan Kerja
Deskripsi Kegiatan
Pra interaksi
a.      Mengumpulkan data tentang klien: misalkan klien dengan depresi, ganguan afek atau emosi dll.
b.      Mengeskplorasi kesiapan diri perawat, emosi, pikiran dan perasaan
c.       Membuat rencana pertemuan dengan klien (kegiatan, tempat, waktu)
Tahap Orientasi
a.      Memberikan salam dan tersenyum kepada klien
b.      Melakukan validasi
c.       Mengingatkan nama perawat
d.      Memanggil dengan nama kesukaan klien
e.      Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan : terapi doa
f.        Menjelaskan prosdur singkat kegiatan yang akan dilakukan
g.      Menjelaskan tujuan kegiatan : agar klien mempunyai perasaan yang nyaman dan tenang setelah melakukan kegiatan
h.      Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan yaitu selama maksimal 0,5 jam
i.        Menjelaskan bahwa kerahasiaan klien akan dijaga dan informasi hanya digunakan untuk proses perawatan
Tahap kerja
a.      Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
b.      Memulai kegiatan dengan cara yang baik
c.       Menanyakan keluhan atau perasaan yang tidak nyaman yang dialami atau pernah dialami.
d.      Memberikan pelajaran akidah/keagamaan secukupnya kepada pasien dan keluarga hingga meninggalkan ketergantungan hatinya kepada selain Allah.
e.      Mengajarkan doa yaitu memperbanyak istighfar, karena dengan istighfar akan dibukan jalan keluar dan juga akan diberikan pelepas dari segala kesempitan serta rizki akan diluaskan (HR Abu Dawud)
f.        Meminta klien untuk mencoba untuk berdoa setelah dicontohkan terapis
g.      Memberikan pujian pada penampilan klien.

Terminasi
a.      Menyimpulkan hasil kegiatan terapi berdoa : evaluasi proses dan hasil
b.      Memberikan reinforcement positif
c.       Merencanakan tindak lanjut dengan klien : topic (meminta klien untuk selalu malakukan istighfar jika hati sedang tidak nyaman)
d.      Merencanakan tidak lanjut dengan klien : topic. waktu pertemuan kembali dan tempat pertemuan
e.      Mengakiri kegiatan dengan cara yang baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar