Kamis, 24 Februari 2011

"RUQYAH" TERAPI HISTERIA


Histeria adalah suatu kondisi keterguncangan atau gangguan pada akal manusia hingga ia tidak sadar akan apa yang diucapkannya dan tidak bisa menghubungkan apa yang sudah diucapkannya dengan apa yang akan diucapkannya. Ia seolah kehilangan ingatan akibat darai gangguan pada system otak. Penderita gangguan akan ini akan merasakan kekacauan dalam gerakan-gerakan hingga melakukan tindakan-tindakan yang tanpa tujuan dan tidak bisa menguasai tindakannya tersebut.
Eksistensi hysteria ini tampak dalam banyak dalil, baik dari teks agama dan juga kajian manusia. Dalam teks agama, Allah berfirman ,
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila…….”(al-Baqarah:275)
Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim dari Atha’ bin Abu Ribah, ia berkata, “ ibnu Abbas berkata kepadaku,’ Apakah engkau mau aku perlihatkan wanita ahli surga?’ Aku menjawab,’tentu.’ Lalu ia berkata ‘seorang wanita kulit hitam datang kepada Rasulullah seraya berkata,’ Sesungguhnya aku menderita hysteria dan aku ingin sembuh.’ Ial lalu meminta Rasulullah untuk mendoakannya. Rasulullah lalu berkata,’ Kalau kamu bersabar, maka kau akan mendapatkan surga. Atau, kalau kau ingin, maka aku akan berdoa kepada Allah untuk menyembuhkanmu.’ Maka wanita itu berkata,’ Akau memilih untuk bersabar, maka mohonkanlah kepada Allah untuk tidak menyembuhkanku.’ Maka Rasulullah pun berdoa sebagaimana keiinginannya tersebut.’ Wanita ini bernama: Ummu Zafar, seperti yang diriwayatkan Bukhari dalam sahihnya. Atha berkata,”Jelaslah bahwa hysteria yang ada pada wanita tersebut berasal dari jin.”


Histeria terbagi atas dua macam
a.      Hysteria dari ruh buruk yang ada dibumi. Hal ini sudah diakui keberadaannya oleh para dokter dan ilmuwan. Mereka tidak menyangkalnya dan mengekui bahwa pengobatan tersebut hanya bisa dilakukan dengan cara mempertemukan ruh tersebut dengan ruh yang baik, hingga akan terjadi perlawanan terhadap pengaruh-pengaruhnya dan menggagalkan efek kerjanya.
b.      Histeria campuran (baik datang dari setan maupun dari penyimpangan jiwanya). Hal ini masih diperbincangkan sebabnya dan terapinya oleh para dokter. Hysteria ini merupakan penyakit yang menghalangi organ psikologis dari fungsinya hingga menyebabkan gerakan-gerakan pengaturannya tidak sempurna. Hal ini disebabkan olah kekacauan yang parah yang telah menetap dan menahan fungsi otak  indra dan akal dari fungsi aslinya

Tanda dan gejala hysteria
Susah tidur, gelisah, ada tekanan yang mencemaskan, mimpi-mimpi yang menakutkan, pusing yang terus menerus bukan karena sakit pada mata, telinga, hidung, gigi, lambung dan pangkal tenggorokan, menolak menyebut nama Allah, tidak shalat, tidak patuh pada ajaran Allah, linglung, lupa, malas.

Tahap Kerja
Deskripsi Kerja
Fase pra terapi
a.      Mempersiapkan keadaan dan situasi yang kondusif dengan mengeluarkan gambar-gambar, alat music, jimat dari dalam rumah pasien hingga malaikat berkenan mamasuki rumah itu.
b.      Memberikan pelajaran akidah secukupnya kepada pasien dan keluarga hingga meninggalkan ketergantungan hatinya kepada selain Allah.
c.       Hendaknya terapis, pasien ataupun orang yang bersamanya terlebih dahulu berwudhu sebelum terapi dilakukan.
d.      Tidak boleh orang lain yang bukan mahramnya ikut masuk keruangan terapi
e.      Terapis memohon kepada Allah agar Dia berkenan membantunya dalam mengeluarkan penyakit hysteria atau gila pada pasien.
Fase Terapi
a.      Terapi meletakkan tangannya pada pasien seraya membaca kalimat :
1.      Ta’awudz, basmlah, surat al-Faatihah, 5 ayat pertama surat al-Baqoroh
2.      Ayat 102,163,255,257,285,186 dari surah al-Baqoroh setiap ayat yang tidak berurutan diawali dengan taawudz.
3.      Kemudian membaca al-Imron ayat 18 dan 19.
4.      Kemudian membaca an-Nisaa ayat 54 dan 56
5.      Kemudian membaca al-Mu’minuun 115 dan 118
6.      Kemudian membaca 10 ayat pertama surah as-Shaffat
7.      Kemudian membaca al-Ahqaaf ayat 29 dan 32
8.      Kemudian membaca ar-Rahmaan ayat 33 sampai 36
9.      Kemudian membaca al-Hasyrr ayat 21 sampai 24
10.  Kemudian membaca ayat pertama dari surah al-Jinn
11.  Kemudian membaca surah al-Iklash, al-Falag, dan an-Naas dengan mengulang taawudz disetiap awal ayat yang tidak berurutan.
b.      Mengetahui keberadaan jin (selalu memejamkan mata, selalu menutup mata dengan tangan, gemetar berlebihan, berteriak kencang menyebut namanya)
c.       Mengajak jin tersebut berbicara (nama, agama, tempat tinggal dll)
d.      Berinteraksi dengan jin. Jika jin itu muslim, maka pergunkanlah konsep rayuan dan ancaman. Cari tahu tentang penyebab masukknya ia kembali kedalam tubuh dan memberikan terapi sesuai dengan penyebab yang ada.
e.      Memaksanya untuk keluar dari tempat yang tidak berbahaya pada tubuh dan menanyakannya serta mengucapkan salam kepada jin.
f.        Memastikan keluarnya jin dari tubuh. Kepastian ini akan lebih kuat dengna pembacaan ruqyah padanya untuk kedua kalinya
g.      Jika jin bukan muslim terapis mengajaknya untuk masuk islam. Jika jin tersebut setuju maka hendaknya terapis mengarahkannya untuk bertaubat.

Fase pascaterapi
a.      Menjaga shalat berjamaah, berwudhu sebelum tidur, membaca ayat kursi, al-Iklhas, al-Falaq, an-Naas setiap harinya. Membaca al-Baqarah tiga hari sekali, membaca surat al-Mulk sebelum tidur.
b.      Tidka mendengar lagu dan music, menonton televise, gambar yang diharamkan ataupun tidak tidur sendirian
c.       Bergaul dengan orang saleh
d.      Setelah shalat subuh mengucapkan “La ilaha illallah wahdahu la syariikalah, lahulmulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qodir
e.      Jika pasien seorang wanita , maka ia diperintahkan memakai hijab dan tidak bersolek
f.        Mendalami lebih jauh cara membentengi diri dari setan yiatu dengan iklas dalam beribadah hanya untuk Allah.
g.      Mengunjungi terapis setalah sebulan untuk dibacakan ruqyah satu kali lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar